Muhasabah diri
Dalam malam yang kian remang menjelma, pikiran dan angan
melayang jauh ke pelupuk penyesalan dan harapan
sesak didalam hati atas segala salah yang pernah ada, malam ini kian memuncak sampai tiada kuasa menahan air mata
tersadar akan hidup yang terelwatkan dengan sia-sia, dan tersadar pula waktu yang ada hanya tinggal sebentar saja
banyak, dan masih begitu banyak yang harus kulewati lagi seumpama masih ada waktu
sesak didalam hati atas segala salah yang pernah ada, malam ini kian memuncak sampai tiada kuasa menahan air mata
tersadar akan hidup yang terelwatkan dengan sia-sia, dan tersadar pula waktu yang ada hanya tinggal sebentar saja
banyak, dan masih begitu banyak yang harus kulewati lagi seumpama masih ada waktu
mata ini menatap jauh keindahan diri di masa depan,
namun khayal mematahkan segalanya karena teringat masa-masa kelam
lalu berbagai harap datang menghampiri, namun semua lenyap dikala pencapaian selama ini yang sangat sedilkit keberadaannya
tapi biarlah masa kelam itu menjadi coretan kenangan yang tidak ingin kuulang lagi
yang pada suatu saat nanti dapat lenyap dan terhapus oleh beribu masa indah di hari ini dan nanti
cinta dan kebahagiaan
hidup yang ku dambakan selama ini, biarlah menjadi harapan yang indah dalam
benak ini sampai ia datang dengan sendirinya dikala waktunya telah tibanamun khayal mematahkan segalanya karena teringat masa-masa kelam
lalu berbagai harap datang menghampiri, namun semua lenyap dikala pencapaian selama ini yang sangat sedilkit keberadaannya
tapi biarlah masa kelam itu menjadi coretan kenangan yang tidak ingin kuulang lagi
yang pada suatu saat nanti dapat lenyap dan terhapus oleh beribu masa indah di hari ini dan nanti
tak mengapa jika memang harus berlama-lama menagis dalam perjalanan ini, asalkan airmata, jiwa dan hati ini sanggup untuk melewatinya
tak mengapa jika banyak tawa yang mewarnai cerita ini sampai selama-lamanya, asalkan rasa, ego dan kerendahan hati mampu membentenginya
akan ku nanti semua kemungkinan itu dengan percaya diri
akan ku sambut dengan penuh kemantapan jiwa
akan kusiapkan segala cahaya terang dalam dada, jika kemungkinan itu adalah kegelapan
akan kusiapkan segala pengabdian jika berkas-berkas sinar yang akan tiba di kemudian hari
karena aku percaya jauh di sana ada SANG KHALIQ yang senantiasa memperhatikan ku dalam perjalanan ini, , , , ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar