Sabtu, 02 April 2016

saatnya bergerak



Jalan ini adalah jalan kita

Sebuah huruf takkan bermakna  tanpa huruf yang lainnya
sebuah nada takkan berarti tanpa nada yang lainnya
sebuah bintang takkan indah tanpa malam bersamanya
sebuah tangis takkan haru tanpa air di matanya
karena yang satu akan kuat jika menjadi bagian dari yang lainnya........

aku dan kita semua yang ada di sini......
kita adalah satu tubuh yang dipertemukan oleh Islam
yang akan kegelapan tanpa cahaya yang lainnya
yang akan sakit jika kehilangan salah satu diantaranya
yang khawatir jika yang lainnya di timpa masalah
yang menangis ketika yang lainnya sedang bersedih
yang marah jika yang lainnya di hina
namun..
Dimana rasa seperti itu bisa aku temukan sekarang?

Lihat lah saudara kita  di luar sana...........
mereka menjerit, menangis dan mengiba pertolongan darimu
Mereka di lecehkan, di siksa dan bahkan di bunuh dengan keji
hanya karena terlahir sebagai muslim
Mereka di lempari dengan bom mematikan
Hanya karena mulut mereka mengeluarkan lantunan ayat2 suci
Mereka di hunus dengan pedang tajam
Hanya karena berupaya menegakkan sholat
Mereka yang harus rela kehilangan semua orang yang di cintainya
hanya untuk mempertahankan kata LAILAHAILLALLAH..........

Tidakkah kau lihat itu?
Tidakkah kau mendengarkan suara jeritan dan tangis itu?
Atau bahkan matamu sudah tuli dan telingamu buta akan semua itu?
Layakkah kamu di sebut sebagai saudara ketika diam melihat penderitaan itu?
Layakkah kamu di sebut  sebagai muslim ketika kamu berpangku tangan kala Nabimu di hina dan di lecehkan?

Bangun saudaraku....
Bergeraklah...
Berteriaklah......
Bergabunglah di barisan ini
Lupakan semua kegilaan akan gemerlap kehidupan
Ini bukan saatnya untuk diam dan berpangku tangan lagi
Jangan tunggu sampai pedang itu menghunus lehermu sendiri
Jangan tunggu sampai tubuh ini rapuh karena lelah yang tak berarti

Belum terlambat untuk berbenah diri...
Panji panji perjuangan ini senantiasa menunggumu
Yakinlah tidak ada yang sia-sia dalam perjuangan ini
Bukankah syurga cukup menggiurkan lidahmu atas semua itu?
Bukankah pertemuan dengan sang Robb mu tidak cukup sebagai penyemangatmu?
Bukankah kamu sangat mendambakan untuk mengecup kedua tangan kekasih Allah, teladan kehidupan, dambaan seluruh kaum muslimin di dunia,
 Rasulullah Muhammad SAW....

Beliau pun sanggup merelakan semua yang ia cintai demi agama ini
Beliaupun rela kelaparan dan terjaga dari tidurnya hanya untuk melindungi kaum muslimin yang lainnya........
Beliau menurunkan ribuan tentara demi kehormatan seorang wanita
Bahkan beliau hanya mengkhawatirkan  kita sebagai ummatnya di hembusan nafas terkhirnya...
Bukankah kita sebagai manusia biasa terlalu sombong untuk bersikap acuh atas penderitaan kaum muslimin di luar sana?

Semua ini adalah ciptanNYA
Air tidak akan jatuh tanpa izin dari NYA
Hidup tidak akan berjalan tanpa sepengetahuanNYA
Cinta hanya akan berlabuh atas ketaatan padaNYA
Maka tetaplah berjalan di kordorNYA
Sampai kita bertemu di tempat yang telah di janjikanNYA



---------- Cicahaya  Matanari ---------------


Tidak ada komentar:

Posting Komentar